Rumah beratap daun, dinding pelepah, tiang kayu, dan lantai tanah berjajar dari sisi Jalan Timor Raya, jalan utama yang membelah Pulau Timor di Nusa Tenggara Timur. Jalan itu menghubungkan Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur dengan Dili, ibu kota negara Timor Leste.
Mereka yang mendiami permukiman itu dulunya warga Provinsi Timor Timur yang memilih bergabung dengan Indonesia setelah kalah dalam referendum dua dekade lalu. Mereka lalu meninggalkan kampung halamannya. Provinsi Timor Timur pun lepas dari Indonesia dan membentuk negara Timor Leste.
Masih banyak dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan. Anak-anak mereka hilang masa depan. Orangtua yang hanya bekerja buruh serabutan tak mungkin bisa mengongkosi pendidikan anaknya. Rantai kemiskinan seakan sulit terpurus.