logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊNelayan Bintan Takut Melaut di...
Iklan

Nelayan Bintan Takut Melaut di Perairan Perbatasan

Satu tahun terakhir, sedikitnya 11 nelayan Bintan ditangkap karena dituduh melanggar perbatasan Malaysia. Di perairan yang berjarak sekitar 5 mil laut dari pesisir Bintan, sinyal komunikasi sudah dikuasai Malaysia.

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Rk5GP7xSbbG-2S9mJv8WJa1qxIw=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fb25d2baf-0ebb-41c8-b35c-57c8b7e5187a_jpg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Dua nelayan asal Batam, Kepulauan Riau, didampingi Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) bersiap merapat ke Kapal Negara Bintang Laut milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia di Perairan Pengerang, Malaysia, Senin (26/4/2021).

BATAM, KOMPAS β€” Nelayan tradisional di Bintan, Kepulauan Riau, merasa tidak aman melaut di perairan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia. Dalam satu tahun terakhir, 11 nelayan Bintan ditangkap aparat Malaysia karena dituduh melanggar perbatasan.

Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Bintan  Syukur Hariyanto, Senin (16/8/2021), mengatakan, sengketa perairan perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di utara Pulau Bintan membuat nelayan merasa waswas ketika melaut. Salah sedikit, mereka bisa ditangkap aparat Malaysia lalu ditahan selama beberapa bulan.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan