logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊLawang Sewu, Kaca Benggala...
Iklan

Lawang Sewu, Kaca Benggala Wajah Perkeretaapian Indonesia

Lawang Sewu dulunya merupakan kantor Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS atau NISM), perusahaan kereta api swasta dan pertama di Indonesia. Sempat tak terawat, Lawang Sewu kini menjadi magnet wisata.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA/GREGORIUS M FINESSO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/6j36svNjlgM7Y4Rpja1DFBxMVmw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2FLawang-Sewu-Semarang_1584874019.jpg
KOMPAS/ADITYA PUTRA PERDANA

Suasana di gedung Lawang Sewu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (22/3/2020). Obyek wisata tersebut ditutup sehubungan dengan pencegahan penyebaran Covid-19.

Gedung Lawang Sewu di Kota Semarang, Jawa Tengah, satu dekade terakhir bertransformasi dari bangunan kusam nan angker menjadi magnet wisata Kota Lumpia. Dimiliki dan dikelola PT Kereta Api Indonesia, cagar budaya peringkat nasional itu menjadi kaca benggala transformasi perkeretaapian Tanah Air, dari yang penuh caci maki kini penuh pujian.

Wardijo (56) sigap memotret sepasang pria dan wanita paruh baya di depan pagar besar Gedung Lawang Sewu, suatu sore, awal Juli 2021. Siang itu, pria asli Purwodadi, Grobogan, tersebut didapuk jadi fotografer dadakan dua pelancong yang memakai jasa becaknya. Meski hanya bisa berfoto di luar gedung, kedua penumpang Wardijo itu tetap antusias.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan