logo Kompas.id
NusantaraKaltim dan Kaltara Defisit 12 ...
Iklan

Kaltim dan Kaltara Defisit 12 Ton Likuid Oksigen

Untuk menyiasati permintaan medis yang meningkat, mulai Senin (26/7/2021) produsen oksigen setempat menghentikan distribusi oksigen untuk industri dan mengalihkannya untuk memenuhi kebutuhan medis.

Oleh
SUCIPTO
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0Q0UM7Hjins3g4BO_5t5qXW6L_Q=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F67b02480-fe0b-4065-b101-4cc16623856c_jpeg.jpg
KOMPAS/SUCIPTO

Salah satu karyawan menempatkan tabung oksigen di depan PT Surya Biru Murni Acetylene, produsen oksigen di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (26/7/2021). Tiga produsen di Balikpapan mengalami defisit likuid oksigen 12 ton untuk memenuhi kebutuhan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

BALIKPAPAN, KOMPAS — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mendapatkan fakta bahwa stok oksigen untuk Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara defisit hingga 12 ton pada Senin (26/7/2021). Produsen oksigen menyiasati permintaan yang tinggi dengan mendahulukan distribusi untuk kepentingan medis.

”Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang jelas sudah mulai kekurangan oksigen. Suplai oksigennya sudah terbatas karena di sini hanya ada tiga produsen oksigen yang juga jumlahnya sangat terbatas,” ujar Muhadjir saat berkunjung ke Balikpapan.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan