logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPecinan, Denyut Nadi...
Iklan

Pecinan, Denyut Nadi Perniagaan Makassar

Kota Makassar sejak dahulu adalah kota pelabuhan dan perdagangan. Episentrumnya adalah kawasan pecinan, yang memiliki jejak sejarah panjang lahirnya berbagai usaha ataupun usahawan di kota itu.

Oleh
Reny Sri Ayu
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/arimvhop-sF8xUJEQdhVFQ-o9Pc=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F07%2F8C09EBAF-898D-4FBF-BBF5-DBD530E48307_1626376058.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Salah satu sudut kawasan pecinan, Makassar, Kamis (15/7/2021). Kawasan bersejarah ini menjadi pusat perniagaan Makassar yang sudah ramai bahkan saat Belanda belum menginjakkan kaki di kota ini.

Menyebut kawasan pecinan di Makassar, Sulawesi Selatan, adalah menyebut pusat perniagaan bersejarah. Denyut nadi perdagangan hampir tak pernah berhenti, bahkan di tengah pandemi. Pecinan serupa gurita yang mendorong lahirnya pusat-pusat ekonomi serta pengusaha ataupun pedagang lain di kawasan sekitarnya. Sejumlah produk legendaris Makassar pun dilahirkan di kawasan ini.

Hari masih pagi, Kamis (15/7/2021), saat sejumlah pembeli silih berganti datang ke Toko Karya Harapan. Toko ini sebenarnya didirikan dengan nama Keng Hoat, lebih 60 tahun silam. Aturan mengindonesiakan nama-nama berbau Tionghoa pada era Orde Baru membuat sang pemilik mengubah nama usahanya.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan