Iklan
Dari ”Ontbijt” hingga ”Rijsttafel”, Akulturasi Kekayaan Kuliner Negeri
Sajian ”ontbijt” dan ”rijsttafel” sama-sama mengisi kekayaan budaya. Bisa jadi kini sajiannya dianggap biasa. Namun, kehadirannya terbukti bertahan lama hingga kini menjadi salah satu fondasi kuliner negeri ini.
Akhir abad ke-19 kerap disebut awal masa emas bagi banyak daerah di Hindia Belanda, termasuk Bandung. Beragam kemudahan aturan dan transportasi mendukung terjadinya akulturasi budaya Eropa-Nusantara dalam beragam hal, termasuk kuliner.
Kala itu, warga pribumi mulai mengenal istilah ontbijt (sarapan) roti, mentega, dan susu. Sebaliknya, makan siang orang Belanda tidak lagi minim bumbu dan monoton. Mereka mulai mau menyantap nasi beserta beragam lauk-pauknya yang dikenal dengan nama rijsttafel.