logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMenjaga Asa Wisata di Kuta
Iklan

Menjaga Asa Wisata di Kuta

Beberapa kali mengalami tragedi, kawasan wisata Pantai Kuta yang menjadi ikon Bali selalu mampu bertahan dan bangkit kembali. Kini, tantangan lebih sulit untuk bangkit justru hadir saat pandemi Covid-19.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8bfji-nzdkGaRCRR7JTF-f90Ck4=/1024x566/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210618cokl-geliat-kota-kuta-01_1624000950.jpg
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA

Suasana menjelang matahari terbenam di Pantai Kuta, Badung, Bali, Rabu (9/6/2021). Pantai Kuta menjadi ikon wisata Bali. Ketika pariwisata terpukul akibat dampak pandemi Covid-19, Kuta terpuruk.

Saat tragedi ledakan Bom Bali I tahun 2002 dan Bom Bali II tahun 2005, kehidupan pariwisata di Kuta memang goyah. Namun, jantung obyek wisata Kabupaten Badung itu mampu bangkit. Kawasan wisata yang berdampingan dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, itu pun nyaris tidak pernah terlelap.

Nyoman Sudiana (43), warga Banjar Pengabetan, Kuta, Kabupaten Badung, mengisahkan, peristiwa Bom Bali I dan II mengakibatkan Kuta sepi pengunjung. Turis yang berkunjung berkurang drastis selama berbulan-bulan.

Editor:
wahyuharyo
Bagikan