logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บKekerasan pada Anak dan...
Iklan

Kekerasan pada Anak dan Perempuan Meningkat Selama Pandemi di Sumsel

Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumsel meningkat di tahun 2021, baik dari jumlah maupun bentuknya. Peran dari semua pihak diperlukan agar kekerasan dapat diminimalisasi.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/EnAFRHSEraIPZgtE-QY_2TfNupY=/1024x669/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F11%2Fb66cac00-1b10-4525-a41a-e1f3245dd5d5_jpg.jpg
Kompas/Raditya Helabumi

Beragam sepatu diletakkan di depan gerbang Gedung DPR, Senayan, Jakarta, dalam aksi 500 Langkah Awal Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS), Rabu (25/11/2020). Aksi tersebut merupakan bagian dari Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan untuk mendorong upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Komnas Perempuan mendesak legislatif untuk menjadikan RUU PKS yang menjadi payung hukum bagi korban kekerasan seksual agar masuk dalam Prolegnas 2021.

PALEMBANG,KOMPAS โ€” Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sumatera Selatan meningkat di masa pandemi. Bentuk kekerasan pun beragam, mulai dari kekerasan fisik hingga verbal. Peran dari semua pihak diperlukan agar kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa diminimalisasi.

Direktur Eksekutif Women Crisis Center (WCC) Palembang, Yeni Roslaini menuturkan, jumlah kasus kekerasan di Sumatera Selatan pada tahun 2020 mencapai 118 kasus, jumlah ini meningkat 2 persen dibandingkan tahun 2019. Walau tidak siginifikan, kasus kekerasan di tahun 2020 lebih beragam. โ€Kekerasan bukan hanya kontak fisik, melainkan kekerasan verbal,โ€ ucap Yeni.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan