logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSuara Penuh Harap dari...
Iklan

Suara Penuh Harap dari Bilik-bilik Hunian Sementara Palu

Penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Sulteng, yang masih tinggal di hunian sementara, menaruh asa pada pemerintah untuk mempercepat penyelesaian pembangunan hunian tetap.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_B1x0Vj89bc6on9GqztQpv98ok8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F91b0eee1-00db-4150-8ef1-29cf28138f3e_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Taufik (38) berdiri di kiosnya di kompleks hunian sementara Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulteng, Senin (31/5/2021).

Masih banyak penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, belum menempati hunian tetap setelah 2,5 tahun bencana berlalu. Mereka menaruh asa agar pemerintah segera merealisasikan pembangunan tempat tinggal itu.

Ariyati (32) sudah dua kali menggendong putra bungsunya, Afrizal (5 bulan), untuk keluar menikmati udara segar dari dalam hunian sementara. Anaknya itu terus menangis karena gerah.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan