logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บJejak Awal Kasus Kudus: Takut,...
Iklan

Jejak Awal Kasus Kudus: Takut, Ngeyel, hingga Tantangan Berduel

Kasus aktif di Kudus sebenarnya sempat turun hingga 60 orang. Sayangnya, penurunan kasus Covid-19, juga dengan telah berjalannya vaksinasi, justru membuat warga mengabaikan protokol kesehatan karena situasi dirasa aman.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qmI5EZY45ASYXNNw4vdGnuhF-AY=/1024x710/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210606WEN9_1622976106.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Ambulans menjemput warga di Jalan Pemuda, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (6/6/2021), untuk menjalani isolasi. Saat ini terdapat 414 pasien Covid-19 menjalani perawatan di berbagai rumah sakit di Kudus dan Kota Semarang.

Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mendadak jadi perhatian nasional selepas masa libur Lebaran 2021. Lonjakan kasus Covid-19 secara eksponensial tak terkendali sejak sepekan setelah Idul Fitri. Longgarnya protokol kesehatan jadi bom waktu yang meledak saat warga kian abai dan meremehkan pandemi.

Sulitnya penerapan protokol kesehatan oleh warga antara lain terjadi di Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu, Kudus. โ€Protokol kesehatan digampangkan warga. Seminggu terakhir ini, ada 25 orang positif Covid-19 dan lima di antaranya meninggal. Kami kesusahan mengedukasi warga dan butuh bantuan Satgas Covid-19 kabupaten,โ€ ujar Kepala Desa Sidorekso Arifin, Selasa (8/6/2021).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan