logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMereka Menatap Hidup Baru di...
Iklan

Mereka Menatap Hidup Baru di Hunian Tetap di Kota Palu

Penyintas bencana yang menempati hunian tetap di Kota Palu, Sulawesi Tengah, membangun kehidupan baru dengan menjalankan usaha kecil. Mereka tak menyerah meskipun sempat dihantam bencana besar.

Oleh
VIDELIS JEMALI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YfmBrkxEDC0fHtrQFwI1X6cne0k=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F82890bda-54a6-4f77-a6c4-af1b890097f0_jpg.jpg
KOMPAS/VIDELIS JEMALI

Asna (38), penyintas tsunami yang telah tinggal di hunian tetap, mengoperasikan mesin parut kelapa untuk melayani pembeli di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (5/6/2021).

Sebagian penyintas gempa, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, menatap hidup dalam episode baru di hunian tetap. Mereka membuka berbagai usaha kecil untuk menambah penghasilan sekaligus terapi atas pengalaman buruk akibat bencana 2,5 tahun lalu itu.

Asna (38) dengan sigap mengupas dua kelapa untuk diparut. Ia mengeluarkan kelapa dari batok. Setelahnya, mesin parut menderu. Hanya butuh 30 detik mesin itu mencabik-cabik dua kelapa menjadi parutan. Ia lalu mengemas kelapa parutan tersebut ke dalam kantong plastik, ditukar dengan uang Rp 12.000 dari pembeli.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan