logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMengembalikan Candi Borobudur ...
Iklan

Mengembalikan Candi Borobudur sebagai Simpul Musik Dunia

Puluhan relief berupa alat musik yang saat ini ditemukan tersebar di sejumlah negara terdapat di Candi Borobudur. Temuan itu memunculkan dugaan, di masa lampau, tempat itu menjadi titik pertemuan beragam musik di dunia.

Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QXuP-3C1fP5DsvoGtkbBVZAJ2Lg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fb61abd1c-aa69-4e74-81d3-cddbeb995c18_jpg.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Petugas pemantau dari Balai Konservasi Borobudur melihat hasil penyemprotan minyak atsiri yang dicampur dengan air di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng, Kamis (15/4/2021). Campuran minyak atsiri dengan air digunakan untuk menghilangkan lumut pada batuan candi tersebut. Penggunaan bahan alami tersebut diharapkan dapat menjaga batuan candi tersebut dari kerusakan.

MAGELANG, KOMPAS β€” Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memiliki peran dalam perkembangan musik dunia. Terdapat puluhan relief berupa alat musik yang kini tersebar di sejumlah negara. Temuan itu memunculkan kemungkinan bahwa candi Buddha tersebut menjadi tempat bertemu musik dari berbagai belahan dunia di masa lalu.

Kemungkinan-kemungkinan lain yang bakal muncul akan dieksplorasi lebih lanjut dalam konferensi internasional bertajuk Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik, yang digelar Sound of Borobudur. Adapun Sound of Borobudur merupakan gerakan kolektif yang terdiri dari musisi dan akademisi yang ingin menghadirkan kembali alat-alat musik yang tergambar pada relief Candi Borobudur. Bentuk kehadiran alat musik bisa berupa fisik hingga orkestra.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan