logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊNestapa Tak Berujung dari...
Iklan

Nestapa Tak Berujung dari Semburan Lumpur Lapindo

Setelah 15 tahun semburan lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur, ancaman bencana dan krisis multidimensi terus menghantui masyarakat yang telah menderita dan menjadi korban.

Oleh
AMBROSIUS HARTO/RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/a_fAxzNSONcgS0-mIzikacrlo_A=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210601bro-lapindo1_1622535883.jpg
KOMPAS/AMBROSIUS HARTO

Sepeda motor melintas di tanggul danau penampungan lumpur Lapindo di Kalitengah, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (1/6/2021). Bencana industrial itu telah 15 tahun berlalu, tetapi semburan lumpur masih berlangsung dan terus menebar ancaman bagi masyarakat di sekitar danau penampungan.

Bencana semburan lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur, terjadi 15 tahun silam. Namun, bagi Ahmad Samsi (58), dampaknya masih sepahit kopi yang ia seruput di warung dekat tanggul danau penampungan lumpur Lapindo, tepatnya di Desa Kalitengah, Tanggulangin, Sidoarjo, Selasa (1/6/2021).

”Dulu, dampaknya banyak. Banjir dan kesehatan. Kalau sekarang, setiap hujan, Desa Kalitengah selalu kebanjiran. Dampak kesehatan, saya tidak mengalaminya dan semoga sehat-sehat saja,” ujar Ahmad.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan