logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊIbu Kota Baru dan Perubahan...
Iklan

Ibu Kota Baru dan Perubahan yang Samar-samar

Seyogianya membangun negeri ini bukan berdasar kepentingan rezim, tetapi jangka panjang. Pembenahan hak masyarakat lokal yang lebih dulu bermukim, bukan cuma masyarakat adat, itu penting

Oleh
SUCIPTO
Β· 1 menit baca

Masyarakat di sekitar kawasan inti calon ibu kota negara baru di Kalimantan Timur sudah mengalami perubahan cara bertahan hidup setelah masuknya perusahaan batubara, perusahaan kayu, dan sawit. Mereka akan menghadapi kembali perubahan dengan adanya rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke wilayah mereka.

https://cdn-assetd.kompas.id/_6jnJljPsRHbTswVvoVfPCSoKHs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2FDSC6956-02_1622528445.jpeg
KOMPAS/SUCIPTO

Alfian (33), warga Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menunjukkan artefak yang ditemukan dalam ekskavasi di Goa Panglima bersama arkeolog dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Jumat (28/5/2021).

Di atas bak mobil pikap yang melaju pelan, Alfian (33) fasih bercerita tentang wilayah yang ia lalui. Sambil memegang mandau di pangkuannya, ia menunjuk sebuah bukit yang dulunya ia dan keluarganya tanami padi gunung. Lahan itu kini sudah ditumbuhi pohon karet dan sawit.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan