logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บAlat PCR Rusak, Sampel Usap...
Iklan

Alat PCR Rusak, Sampel Usap Warga Kepri Menumpuk

Empat alat tes metode reaksi rantai polimerase atau PCR di Kepulauan Riau rusak. Akibatnya, sampel usap warga menumpuk dan waktu pengujian molor 10-14 hari.

Oleh
PANDU WIYOGA
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YLZPx5Q139iEPs4gPZrslAvbsvY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2F8f0c0bcd-bacd-4281-9f94-e50267894ef6_jpg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Seorang analis tengah menguji spesimen pasien dengan alat real-time PCR Bio-Rad CFX-9 di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I Batam, Kepulauan Riau, Rabu (26/8/2020). Dalam sekali pengoperasian, alat itu bisa menguji maksimal 96 spesimen pasien.

BATAM, KOMPAS โ€” Empat alat tes metode reaksi rantai polimerase atau PCR di Kepulauan Riau rusak. Akibatnya, sampel usap warga menumpuk dan waktu pengujian molor antara 10-14 hari. Persoalan itu dikhawatirkan memicu penularan Covid-19 semakin tidak terkendali.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Mohammad Bisri, Minggu (1//6/2021), mengatakan, empat dari total enam alat PCR di Kepri dalam kondisi rusak. โ€Sebenarnya alat itu hanya perlu diservis (ringan) saja. Alat itu rusak karena dipakai terus-menerus,โ€ katanya.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan