logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPPKM Mikro Belum Optimal,...
Iklan

PPKM Mikro Belum Optimal, Masyarakat Jauh dari Rasa Aman

Kebijakan pengendalian Covid-19 dengan PPKM berskala mikro belum memberikan dampak signifikan. Pelaksanaannya di sejumlah daerah perlu dievaluasi agar tidak membuat masyarakat jauh dari rasa aman yang sesungguhnya.

Oleh
JUMARTO YULIANUS
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0Sg-LUJ70nLxIBwOHl7jcffro3o=/1024x680/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F6bf2aa1e-7aab-4e6e-89b3-ad7f58b8343f_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Seorang warga melintasi masjid yang ditutup sementara seiring merebaknya Covid-19 di RT 004 Payo Selincah, Kota Jambi, Sabtu (8/5/2021). Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro berlangsung ketat di Jambi.

BANJARMASIN, KOMPAS β€” Kebijakan pengendalian Covid-19 dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berskala mikro belum memberikan dampak signifikan di tengah masyarakat. Pelaksanaannya yang belum optimal di sejumlah daerah membuat masyarakat masih jauh dari rasa aman yang sesungguhnya.

Menurut ahli epidemiologi Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan, Husaini, perlu analisis dan evaluasi tentang berlanjutnya kebijakan PPKM mikro di sejumlah daerah Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan. Pertanyaan mendasarnya, yaitu apakah PPKM mikro sudah benar dalam menerjemahkan pandemi Covid-19.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan