logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊNapas Pluralitas Semarang Lama
Iklan

Napas Pluralitas Semarang Lama

Semarang Lama, sebagai satu kawasan, tak bisa dipisahkan dari kampung-kampung di sekelilingnya yang sarat sejarah dan menjadi ruang harmoni beragam kebudayaan. Ratusan tahun, warga hidup berdampingan dalam kebinekaan.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca

Kawasan Semarang Lama tak sebatas Kota Lama yang terkenal akan deretan bangunan kuno bergaya Eropa. Kawasan ini tak bisa dipisahkan dari kampung-kampung di sekelilingnya yang sarat sejarah dan menjadi ruang harmoni beragam kebudayaan. Kebinekaan jadi napas peradaban kota dagang.

https://cdn-assetd.kompas.id/x-a99g3jaTgeSz3dFiys1vewpKo=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210428WEN2_1619587712.jpg
KOMPAS/RADITYA MAHENDRA YASA

Masjid Menara yang menjadi salah satu bangunan cagar budaya yang terus dipertahankan di Kampung Melayu, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/4/2021).

Mangkuk dan gelas plastik warna-warni tersusun rapi di lantai Masjid Jami Pekojan, Purwodinatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/4/2021) sore. Aroma kari menguar harum dari dalam mangkuk berisi bubur bercampur rempah-rempah khas Nusantara. Itulah bubur India.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan