logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKisah Antropolog Inggris...
Iklan

Kisah Antropolog Inggris tentang Tanah Minang pada Tahun 1930-an

Dalam bukunya, antropolog asal Inggris Geoffrey Gorer menulis, orang Minangkabau berpenampilan menarik, berbusana indah dengan tenunan sutra warna-warni mengilat, serta ahli mengolah perkakas dan perhiasan dari perak.

Oleh
Iwan Santosa
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7jUFvCvpDCdZJJuWjyDbmUgLXcE=/1024x659/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Frumah-minangkabau_1621037118.jpg
ARSIP KITLV

Foto orang-orang berpose di depan rumah Minangkabau, antara tahun 1920-1940.

Geoffrey Gorer, antropolog Inggris yang juga sahabat baik novelis George Orwell, menjelajahi Nusantara dan Indo China pada tahun 1930-an. Dia membukukan perjalanannya ke Sumatera, Jawa, Bali, Thailand, dan Myanmar dalam Bali and Angkor: A 1930’s Pleasure Trip Looking at Life and Death. Di Sumatera, Gorer membuat catatan tentang Tanah Minang dan kehidupan masyarakatnya.

Menurut Gorer, masyarakat Minangkabau lebih modern dari masyarakat Batak yang juga dia kunjungi. Masyarakat Minang dianggap sebagai cikal bakal masyarakat, bahasa, dan budaya Melayu.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan