LEBARAN
”Panen” Jasa Kiriman Barang Kala Mudik Dilarang
Jelang Lebaran, warga yang mengirimkan makanan dan barang ke keluarga di kampung halaman melonjak. Bisnis jasa pengiriman barang pun panen.
Saat pemerintah melarang warga mudik Lebaran, warga yang mengirimkan makanan dan barang ke keluarga di kampung halaman melonjak. Bisnis jasa pengiriman barang pun panen.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2Fc1b7d553-7c54-43c6-b3ae-f8e0e608cb23_jpg.jpg)
Suasana Kantor Pos Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, Senin (10/5/2021). Pengiriman barang dari Cirebon ke sejumlah daerah selama Ramadhan hingga menjelang Lebaran tercatat 5.800 paket. Padahal, pada bulan biasanya, pengiriman paket berkisar 4.200 barang.
Sartika (35), warga Medan, tahun ini tidak mudik ke kampung halamannya di Aceh Utara. Padahal, hampir tiap tahun ia mudik untuk merayakan Lebaran bersama keluarga besarnya di kampung.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "”Panen” Jasa Kiriman Barang Kala Mudik Dilarang".
Baca Epaper Kompas