logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKorupsi Menang di Anjuk Ladang
Iklan

Korupsi Menang di Anjuk Ladang

Anjuk Ladang, sebutan kuno Nganjuk, yang berarti dataran tinggi kemenangan gemilang, tercoreng karena watak pecundang kalangan bupati dan pamong yang kalah dan menyerah oleh budaya rasuah alias korupsi.

Oleh
AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/x0k4HJPe2IsrbcF5nYQ000k4kLg=/1024x724/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F1f0f4ec5-f7e8-4678-92a5-c5974f630faa_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengenakan baju tahanan saat dihadirkan dalam jumpa pers yang digelar polisi di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (11/5/2021).

Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Reserse Kriminal menahan Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dan ajudannya beserta lima camat dan seorang mantan camat sebagai tersangka rasuah, Selasa (11/5/2021).

Mereka ialah Izza Muhtadin (ajudan Bupati Nganjuk), Camat Berbek Haryanto, Camat Loceret Bambang Subagio, Camat Pace Dupriono, Camat Tanjunganom Edie Srijato sekaligus Pelaksana Tugas Camat Sukomoro, dan mantan Camat Sukomoro Tri Basuki Widodo. Mereka seluruhnya berstatus tersangka, sama seperti Bupati Novi.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan