logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊJelang Lebaran, Stasiun dan...
Iklan

Jelang Lebaran, Stasiun dan Terminal Bus di Malang Lengang

Larangan mudik menyebabkan jumlah penumpang kereta dan bus di Malang merosot tajam meski menjelang Lebaran. Warga yang boleh bermobilitas hanya yang punya kepentingan mendesak atau nonmudik.

Oleh
DEFRI WERDIONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BSDxg_xYM1otHE0VhrGCcwq6X14=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F4fa1ef0d-0c32-477a-ae31-6e2b54e28a55_jpg.jpg
KOMPAS/DEFRI WERDIONO

Kereta api lokal tengah melintas keluar dari Stasiun Singosari, Malang, Jawa Timur, menuju Surabaya, beberapa waktu lalu.

MALANG, KOMPAS β€” Kebijakan larangan mudik berdampak pada sepinya penumpang kereta api dan bus di Malang, Jawa Timur. Sejak 6 Mei, jumlah penumpang kereta hanya 245 orang dan penumpang bus yang tiba dan berangkat di terminal setempat tinggal puluhan orang.

Manajer Humas PT Kereta Api Daerah Operasional VIII Surabaya Luqman Arif, Minggu (9/5/2021), mengatakan, para penumpang kereta menggunakan dua kereta api (KA) jarak jauh yang dioperasikan dari Malang, yakni KA Gajayana relasi Malang-Gambir dan KA Tawang Alun rute Malang-Ketapang.

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan