logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บMengabuburit, Tahan Diri...
Iklan

Mengabuburit, Tahan Diri Merayakan Tradisi

Cukup dua tahun saja Ramadhan dan segala tradisinya dirayakan dalam keterbatasan. Tahun ini, kearifan warga kembali diuji.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA/TATANG MULYANA SINAGA/CORNELIUS HELMY
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/WlfDThh-yMOpA1_FCDLGmLpYY7k=/1024x666/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210501TAM-02_1619868015.jpg
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Suasana Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/4/2021) sore. Kawasan ini menjadi salah satu lokasi favorit warga untuk mengabuburit atau menunggu waktu berbuka puasa.

Mengabuburit menjadi salah satu tradisi khas saat Ramadhan di Indonesia. Namun, tanpa pengawasan dan kearifan warga, mengabuburit rentan memicu penularan baru Covid-19 yang hingga kini bisa ditebak kapan berakhirnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengabuburit diartikan sebagai (kegiatan) menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada waktu bulan Ramadhan. Istilah ini lazim dikenal di banyak daerah di Indonesia.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan