logo Kompas.id
NusantaraPenanganan Tambang Liar di...
Iklan

Penanganan Tambang Liar di Jambi Butuh Komitmen Kuat Pemerintah Daerah

Bertahun-tahun tambang minyak ilegal berlangsung masif di Jambi. Komitmen tegas pemerintah daerah sangat minim. Penegakan hukum yang berjalan tidak diiringi dengan solusi penopang ekonomi masyarakat.

Oleh
IRMA TAMBUNAN
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YiJR_3-gnO8jDXecNlOmJBrm3x4=/1024x685/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Ffe0e51af-9209-47a4-91fc-373ad251a903_jpg.jpg
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Sejumlah aparat daerah di Jambi mengecek kerusakan lingkungan akibat tambang minyak ilegal di Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin, Kabupaten Batanghari, Jambi, Rabu (28/4/2021). Sejak 2017, praktik liar itu tak kunjung tuntas diberantas. Penegakan hukum tak diiringi solusi alternatif serta pencegahan maksimal menyebabkan petambang liar nekat beroperasi kucing-kucingan.

JAMBI, KOMPAS — Berlarutnya penanganan tambang-tambang liar di Jambi akibat lemahnya komitmen para pemangku kepentingan. Komitmen kuat pemerintah daerah untuk menangani praktik tambang minyak ilegal sangat dibutuhkan agar ada langkah tegas untuk menyelesaikannya.

”Kalau kemauan politik kita mau serius, pasti selesai. Harus ada komitmen bersama,” ujar  Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto saat menyaksikan kondisi kerusakan lingkungan akibat tambang minyak ilegal di Taman Hutan Raya Sultan Thaha Syaifuddin, Kabupaten Batanghari, Jambi, Rabu (28/4/2021).

Editor:
hamzirwan
Bagikan