logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMeneropong Masa Depan Keluarga...
Iklan

Meneropong Masa Depan Keluarga Para Patriot Nanggala

Personel KRI Nanggala-402 yang gugur meninggalkan keluarga, termasuk anak-anak yang menuju masa depannya. Mereka perlu dukungan banyak pihak agar tumbuh dan berkembang menjadi kebanggaan bangsa.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI/AMBROSIUS HARTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/BVXRQf76pcjvF_4ILCAeEmka9Tc=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F11AD3C23-6674-4576-8B81-7F52C87DF7D0_1619434722.jpeg
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggendong bayi Elzayn, putra Gresilia dan Rusdiansyah, awak KRI Nanggala-402, di rumahnya di Sidoarjo, Senin (26/4/2021).

Ketegaran dan ketabahan luar biasa yang mendorong Berda Asmara hadir dalam shalat gaib dan jumpa pers di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jawa Timur, Senin (26/4/2021). Dosen Jurusan Pendidikan Guru PAUD itu istri dari juru diesel 2 KRI Nanggala-402, Sersan Dua (Mes) Guntur Ari Prasetyo. Kapal selam dari Komando Armada 2 itu tenggelam di Laut Bali dan 53 awak dinyatakan gugur.

Sebelum ke kampus, rumah Berda di Surabaya didatangi mereka yang menyampaikan duka mendalam atas gugurnya awak Nanggala, anggota Satuan Kapal Selam Komando Armada 2. Dalam keletihan dan suasana duka, Berda masih menanti kepastian kelanjutan operasi pencarian dan pertolongan (SAR). ”Kami sangat berharap semua awak dapat diselamatkan agar kembali ke pangkuan keluarga,” kata Berda.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan