Akibat Pandemi, Tingkat Keterisian LRT Palembang Anjlok Tajam
Akibat pandemi, tingkat keterisian di kereta ringan Palembang, Sumatera Selatan, rata-rata hanya 30 persen, jauh dari target keterisian dengan menerapkan protokol kesehatan, yakni 80 persen.
PALEMBANG, KOMPAS β Akibat pandemi, tingkat keterisian di kereta ringan (light rail transit/LRT) Palembang, Sumatera Selatan, rata-rata hanya 30 persen, merosot jauh dari sebelum pandemi yang mencapai 70 persen. Beragam upaya dilakukan, salah satunya memberikan subsidi perintis agar tarif tetap terjangkau.
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan LRT Sumsel Amanna Gappa di Palembang, Senin (19/4/2021), mengatakan, sejak memasuki pandemi, rata-rata tingkat keterisian LRT sangat rendah, yakni hanya 30 persen dari kapasitas 400 orang per kereta. Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya mobilitas, termasuk adanya aturan untuk menjaga jarak di dalam rangkaian kereta.