logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKorban Bencana di Alor...
Iklan

Korban Bencana di Alor Kesulitan Makanan dan Air Bersih

Di Pulau Pantar, Alor, banyak warga kesulitan mendapatkan makanan dan air bersih. Warga kini menempati gubuk yang mereka bangun sendiri.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN/KORNELIS KEWA AMA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pAJXtPOUxYdB8x6wk5uale50jfA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fee8bfbc7-5ee0-4631-ba31-400425e2a870_jpg.jpg
KOMPAS/CHESIA SAUBAKI UNTUK KOMPAS

Penyintas banjir bandang dan longsor di Dusun Tamalabang, Desa Kaleb, Kecamatan Pantar Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, tinggal di gubuk yang mereka bangun sendiri seperti pada Jumat (16/4/2021).

KALABAHI, KOMPAS β€” Banyak penyintas bencana banjir bandang dan longsor di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, belum mendapatkan bantuan yang cukup untuk kebutuhan mereka. Jaringan listrik, telepon, dan akses jalan terputus. Mereka pun kini kesulitan mendapatkan makanan dan air bersih.

Chesia Saubaki, pelayan Gereja Kristen Protestan di Dusun Tamalabang, Desa Kaleb Kecamatan Pantar Timur, yang dihubungi pada Jumat (16/4/2021), mengatakan, sebanyak 116 keluarga di desa itu sangat menderita setelah disapu banjir bandang akibat Siklon Seroja pada 4 April lalu. Saat ini, mereka tinggal dalam gubuk-gubik di perbukitan tak jauh dari lokasi bencana.

Editor:
agnespandia
Bagikan