Wata, Menjaga Kekayaan Budaya Indramayu
Wata setia menjaga nyawa kesenian tradisi di Indramayu tetap bergaung. Jalan seni itu membuatnya melanglangbuana dan mengajarkan kemampuannya tanpa biaya bagi siapa saja yang menyukainya.
Hidup Wata tak pernah jauh dari seni musik dan pertunjukan. Sempat dilarang orangtua, dia justru menyelaminya lebih dalam. Ia bahkan mendirikan kelompok perkusi dan sanggar seni untuk melatih anak-anak di desanya tanpa memungut biaya. Bukan demi uang tapi menebar tradisi dan kebahagiaan.
Tangan Wata (51) begitu lincah membuka-tutup lubang-lubang seruling bambu yang dia tiup. Bunyinya terdengar merdu mengiringi cerita dongeng yang disampaikan Samsudin (50), pegiat Dongeng Keliling Satwa Langka Indonesia, Senin (29/3/2021). Suara gelak tawa dan sorak dari anak-anak turut meramaikan pentas dongeng ini.