logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊWata, Menjaga Kekayaan Budaya ...
Iklan

Wata, Menjaga Kekayaan Budaya Indramayu

Wata setia menjaga nyawa kesenian tradisi di Indramayu tetap bergaung. Jalan seni itu membuatnya melanglangbuana dan mengajarkan kemampuannya tanpa biaya bagi siapa saja yang menyukainya.

Oleh
Melati Mewangi dan Abdullah Fikri Ashri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rRFxOdlR3jjzok6jPFQw6kQ8hjA=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fc734979e-ff7e-498b-8e6a-b86921668f13_JPG.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Wata, seniman asal Indramayu, saat ditemui, Minggu (11/4/2021). Wata mendirikan sanggar seni Gelora Muda dan mengajarkan anak-anak bermain gamelan secara gratis.

Hidup Wata tak pernah jauh dari seni musik dan pertunjukan. Sempat dilarang orangtua, dia justru menyelaminya lebih dalam. Ia bahkan mendirikan kelompok perkusi dan sanggar seni untuk melatih anak-anak di desanya tanpa memungut biaya. Bukan demi uang tapi menebar tradisi dan kebahagiaan.

Tangan Wata (51) begitu lincah membuka-tutup lubang-lubang seruling bambu yang dia tiup. Bunyinya terdengar merdu mengiringi cerita dongeng yang disampaikan Samsudin (50), pegiat Dongeng Keliling Satwa Langka Indonesia, Senin (29/3/2021). Suara gelak tawa dan sorak dari anak-anak turut meramaikan pentas dongeng ini.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang, dahonofitrianto
Bagikan