logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊGeliat "Budak Mudo" Palembang ...
Iklan

Geliat "Budak Mudo" Palembang Mengenali Akarnya

Beragam cara ditempuh "budak mudo" alias anak muda Palembang untuk mengenali sejarah dan budaya kotanya.

Oleh
RHAMA PURNA JATI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rcSsftpst1DWCBUwW6zuFp6MVcc=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F20210330RAM-Anak-Muda-di-Depan-Museum-SMB-II_1617103491.jpg
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI

Sejumlah anak muda berada di depan Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sabtu (27/3/2021). Mereka baru saja berdiskusi terkait pelestarian cagar budaya di Palembang.

Sabtu, (27/3/2021), sekitar 20 anak muda duduk lesehan membentuk setengah lingkaran di Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang. Mereka tampak serius mendengarkan paparan Evy Apriyani, arsitek sekaligus pemerhati bangunan bersejarah di Kota Palembang. Dengan proyektor, Evy menampilkan foto beragam bangunan bersejarah di kota itu.

Satu per satu pertanyaan dilontarkan anak-anak muda itu. Seorang peserta bertanya, ”Ada berapa cagar budaya di Palembang?"  Evy menjawab bahwa saat ini cagar budaya yang ditetapkan oleh pemerintah Kota Palembang baru satu, yakni Pasar Cinde, yang berdiri tahun 1958 diarsiteki Abikusno Tjokroseojoso.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan