logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊAlih Fungsi Hutan Jadi Ladang ...
Iklan

Alih Fungsi Hutan Jadi Ladang Jagung Turut Jadi Penyebab Banjir Bandang di Bima

Banjir bandang yang melanda Bima diduga tidak lepas dari alih fungsi lahan menjadi ladang jagung yang terus berlangsung. Jika tidak dihentikan, banjir bandang yang lebih besar berpotensi kembali terjadi.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/29qvyg6fN0bcBmY19sx70UT7zV0=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fc540e7ba-9419-47a4-8e86-acd4ebeaa7bd_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Kondisi kawasan pegunungan yang telah gundul dan beralih fungsi menjadi lahan jagung di sisi barat Bendungan Pelaparado, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Jumat (9/4/2021). Kondisi itu diduga menjadi pemicu Bendungan Pelaparado tidak mampu menahan debit air dan meluap saat hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (2/4/2021) lalu sehingga terjadi banjir bandang di Kecamatan Monta dan Woha.

BIMA, KOMPAS β€” Wilayah hulu di Kabupaten Bima bagian selatan banyak beralih fungsi dari kawasan hutan menjadi ladang jagung. Hal itu diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir bandang yang melanda belasan desa di Kecamatan Monta dan Woha. Jika tidak dihentikan, banjir bandang akan terus terjadi.

Hal itu yang terlihat di kawasan Bendungan Pelaparado, Kecamatan Monta, Jumat (9/4/2021). Saat hujan dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Bima pada Jumat (2/4/2021), Bendungan Pelaparado tidak mampu menahan debit air dan meluap.

Editor:
wahyuharyo
Bagikan