logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBiaya Tanam Tebu di Cirebon...
Iklan

Biaya Tanam Tebu di Cirebon Naik, Impor Gula Kian Mudah

Petani tebu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menilai kebijakan impor gula dapat menekan hasil panen petani. Padahal, ongkos produksi petani meningkat.

Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7-c4cO1qRAKqvjc5Z9vx2zXk2jY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F711ad187-bef1-4f96-8c65-d847959893b6_jpg-720x480.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Mae Azhar, petani tebu, mengelupaskan daun kering di batang tebu di Desa Beringin, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (8/4/2021). Petani mengeluhkan ongkos tanam tebu yang meningkat karena harus membeli pupuk nonsubsidi hingga naiknya upah pekerja.

CIREBON, KOMPAS β€” Petani tebu di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, khawatir, regulasi pemerintah yang dinilai mempermudah impor gula bisa menekan hasil panen petani. Padahal, ongkos produksi petani meningkat untuk biaya tanam hingga ongkos pupuk nonsubsidi.

Suwala (62), petani tebu asal Sindanglaut, mengeluhkan ongkos produksi yang melonjak pada musim tanam tahun ini. ”Saya enggak dapat pupuk subsidi lagi karena tidak masuk dalam e-RDKK (rencana definitif kebutuhan kelompok),” katanya, Kamis (8/4/2021), di Cirebon.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan