KEBENCANAAN
Sebanyak 61 Orang Belum Ditemukan
Sebanyak 61 orang warga Nusa Tenggara Timur belum ditemukan atau masih hilang akibat banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang dipicu siklon tropis Seroja. Penanganan masih terkendala situasi dan cuaca buruk.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210407WEN30_1617789997.jpg)
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Monardo menjenguk salah satu korban selamat bencana banjir bandang yang dirawat di RSUD Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/4/2021). Kunjungannya tersebut untuk memastikan proses penanganan bencana banjir bandang di Pulau Adonara, Lembata dan Alor.
SURABAYA, KOMPAS – Sebanyak 61 orang warga Lembata, Alor, dan Flores Timur di Nusa Tenggara Timur masih dinyatakan hilang. Mereka korban banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang dipicu badai tropis Seroja di Samudera Hindia.
Korban yang belum ditemukan terdiri dari 35 orang warga Lembata, 20 orang warga Alor, dan 6 orang warga Flores Timur. Bencana juga mengakibatkan kematian 138 jiwa warga. Korban meninggal terbanyak dari Flores Timur (67 orang).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Sebanyak 61 Orang Belum Ditemukan".
Baca Epaper Kompas