logo Kompas.id
NusantaraPotensinya Sudah...
Iklan

Potensinya Sudah Diperingatkan, Bencana di NTT Tidak Terantisipasi

Meskipun potensinya sudah diperingatkan, bencana di Nusa Tenggara Timur tidak terantisipasi. Imbasnya, lebih dari 100 orang tewas akibat banjir, longsor, dan banjir bandang yang dipicu Siklon Tropis Seroja tersebut.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Xk294AXUM9PS_C7tzXZrI0wXpII=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210407WEN3_1617776919.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga di antara tumpukan kayu dan material sisa bangunan yang terbawa banjir bandang di Desa Waiwerang, Kecamatan Flores Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/4/2021).

BANDUNG, KOMPAS – Bencana yang menewaskan lebih dari 100 orang di Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021), menjadi pelajaran pahit bagi semua pihak. Meskipun potensi banjir, banjir bandang, dan longsor sudah diperingatkan karena dipicu Siklon Tropis Seroja, risiko bencana tidak terantisipasi sehingga menelan banyak korban.

Ahli kebencanaan Surono mengatakan, sebelum terjadi bencana di NTT, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberitahukan adanya Siklon Tropis Seroja sehingga berpotensi menyebabkan cuaca ekstrem. Selain itu, Badan Geologi juga sudah mengingatkan ancaman lahar hujan di aliran sungai yang berhulu di Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan