logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBerharap Nestapa Banjir...
Iklan

Berharap Nestapa Banjir Bandang Tak Terulang di Sungai Leu

Tidak ada yang menyangka banjir bandang di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Jumat (2/4/2021) malam, itu berdampak begitu dahsyat.

Oleh
ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MkrW3IWVv9Byvcw26Ja8hmNoang=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20d2ae2d-393a-438d-a180-9c8004a1d6d2_jpg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Timun Asmadin (56) bersama putrinya, Rika Julaeha (22), melihat dampak banjir bandang yang melanda rumah mereka di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Selasa (6/4/2021). Pada Jumat (2/4/2021) lalu, banjir bandang melanda enam kecamatan di Kabupaten Bima yang mengakibatkan dua orang meninggal dan merusak 5.355 rumah.

Sebagian warga desa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, telah beberapa kali mengalami banjir bandang. Namun, tak ada yang menyangka kejadian pada Jumat (2/4/2021) malam lalu itu berdampak begitu dahsyat dan parah.

Puluhan desa di sejumlah kecamatan terdampak banjir bandang yang meluncur dari kawasan bukit gundul. Air bersama material lumpur dan batu menghantam rumah-rumah di sempadan sungai, menjebol dinding, serta menghanyutkan perabotan dan harta benda warga.

Editor:
gesitariyanto
Bagikan