logo Kompas.id
NusantaraPelepasliaran Anjing Tantangan...
Iklan

Pelepasliaran Anjing Tantangan Pemberantasan Rabies di Bali

Bali masih menjadi provinsi yang belum bebas dari penyakit rabies. Pelepasliaran anjing menjadi tantangan dalam pemberantasan dan pengendalian penularan rabies di Bali, termasuk pula terhadap upaya vaksinasi rabies.

Oleh
COKORDA YUDISTIRA
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/pAKDOP2q-gf1Q7zri_z9dcoq7dg=/1024x532/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210406coka-webinar-pdhi-bali-rabies_1617709723.jpg
ISTIMEWA/PDHI BALI

Tangkapan layar dari materi yang dipaparkan Direktur Kesehatan Hewan di Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fadjar Sumping Tjatur Rasa dalam webinar bertema ”Sosialisasi Peran ’Dog Population Management’ (DPM) dalam Pemberantasan Rabies” yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali, Selasa (6/4/2021).

DENPASAR, KOMPAS — Bali masih menjadi provinsi yang belum bebas dari penyakit rabies. Vaksinasi yang menjadi salah satu upaya pengendalian penularan virus rabies, terutama pada anjing, belum menjangkau hingga 70 persen populasi anjing di Bali. Pelepasliaran anjing menjadi tantangan dalam pemberantasan rabies dan pengendalian penularan rabies, termasuk pula terhadap upaya vaksinasi, pengendalian populasi, ataupun eliminasi hewan penular rabies di Bali.

Demikianlah benang merah dari seminar bertema ”Sosialisasi Peran Dog Population Management (DPM) dalam Pemberantasan Rabies” yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bali secara dalam jaringan (daring), Selasa (6/4/2021).

Editor:
agnespandia
Bagikan