logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPencarian Korban di Adonara...
Iklan

Pencarian Korban di Adonara Terkendala Peralatan

Jumlah korban meninggal dunia akibat bencana alam di Nusa Tenggara Timur terus bertambah. Hingga Selasa ini, BNPB mencatat, 86 orang meninggal dunia.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN/ISMAIL ZAKARIA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dP4q1fAzHa0WEwfwwJRIevyATEQ=/1024x684/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2F20210406WEN20_1617708607.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Banjir yang menghancurkan infrastruktur jalan dan jembatan di jalur Trans-Pulau Adonara, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa (6/2/2021). Sebagian akses tersebut tidak dapat dilalui kendaraan roda empat dan mengandalkan jalur laut.

LARANTUKA, KOMPAS β€” Pencarian korban banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, terkendala minimnya peralatan. Tim gabungan pencari korban dan warga mengaku kesulitan. Mereka akan terus mencari dengan peralatan seadanya.

Menurut pantauan Kompas di Desa Oyangbarang, Selasa (6/4/2021), ratusan warga menggunakan cara manual dengan menggunakan cangkul, linggis, dan sekop untuk mencari korban. Alat itu dipakai untuk membongkar material tanah, batu besar, dan batang kayu yang panjangnya hingga 5 meter dengan diamater sekitar 1 meter.

Editor:
agnespandia
Bagikan