logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊDua Orang Meninggal, Waspadai ...
Iklan

Dua Orang Meninggal, Waspadai Demam Berdarah di Banyumas

Kasus demam berdarah di Banyumas sepanjang 2021 mencapai 54 orang dan dua di antaranya meninggal. Selain Covid-19, warga diimbau juga tetap mewaspadai penyebaran demam berdarah.

Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hlDO63ksVBo_lKYO7pOoalePXwc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fc925cac2-2eb9-4b9f-be74-02eaa5f0c4ba_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Asap mengepul dari fogging yang dilakukan petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas di Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021).

PURWOKERTO, KOMPAS β€” Masyarakat di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, diminta mewaspadai penyebaran kasus demam berdarah. Sepanjang 2021, sudah tercatat 54 orang terpapar demam berdarah, bahkan dua di antaranya meninggal. Pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan pola hidup bersih perlu diutamakan.

”Setelah dicek, sekitar 20 rumah ditemukan banyak jentik nyamuk. Angka bebas jentik nyamuknya 75 persen. Itu rendah. Harusnya minimal 95 persen. Kebanyakan jentik ditemukan di bak mandi, alas dispenser, dan selokan,” kata Koordinator Program Demam Berdarah Puskesmas Purwokerto Utara I Sri Hartini saat memantau fogging atau pengasapan di RW 010 Kelurahan Bancarkembar, Kecamatan Purwokerto Utara, Banyumas, Senin (29/3/2021).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan