logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMereka Tak Ragu Ulurkan Tangan...
Iklan

Mereka Tak Ragu Ulurkan Tangan Saat Asap Masih Mengepul

Rasa kemanusiaan mengalahkan ketakutan yang ditimbulkan oleh insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021). Sesaat setelah kejadian, warga sekitar bahu-membahu menolong korban.

Oleh
Reny Sri Ayu/Mohamad Final Daeng
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3tPJ4hnxA61EDnruQBU4YSsANiA=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F4217D0F8-A1BD-4382-B9A0-D7B68F802D0C_1616905663.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Suasana di Jalan Kartini Makassar, di depan Gereja Katedral pascaledakan yang diduga bom bunuh diri, Minggu (28/3/2021). Ledakan ini mengejutkan jemaat dan warga yang sedang beraktivitas di Lpangan Karebosi, tak jauh dari gereja.

Minggu (28/3/2021) jelang siang itu seharusnya hari yang biasa bagi Yosi (29), seorang barista di sebuah kafe di Jalan Botolempangan, pusat kota Makassar, Sulawesi Selatan. Namun, ledakan besar sekitar 100 meter dari tempatnya bekerja mengejutkannya.

Spontan ia keluar kafe untuk mengecek sumber suara menggelegar itu. Saat melihat asap tebal mengepul dari arah Jalan Kajaolalido, masih satu ruas jalan yang sama dengan kafenya, perasaan Yosi kalut. Sejumlah orang di kedua sisi jalan terluka.

Editor:
wahyuharyo
Bagikan