logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊWajah Seorang Ibu di Negeri...
Iklan

Wajah Seorang Ibu di Negeri Sejuta Babu

"Sedih sekali, anakku harus merasakan yang dulu aku rasakan, tak punya bapak dan ditinggal ibu bekerja di luar negeri. Malah, dia lebih parah karena ibunya ini cuma TKW (tenaga kerja wanita) yang gagal," ucap MJ (23).

Oleh
PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kwAbKUbw9AIhePQRQ1ftBjSPdGM=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F9c2c9f6c-8a74-4f25-b08d-88679a2964eb_jpeg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Seorang anak pekerja migran Indonesia menunggu orang tuanya mengisi kartu kewaspadaan kesehatan di Pelabuhan Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (24/3/2020).

Pada mulanya, mereka adalah seorang ibu. Namun, kemiskinan menggiring ibu menjadi babu. Di kampung, mereka dibiarkan berlinang air mata. Sedangkan, di negeri asing, mereka dibuat berlumuran darah. Mereka harus menanggung hidup celaka semata karena terlahir sebagai perempuan di negeri ini, negeri yang tutup mata menikmati jerih keringat jutaan babu.

Mimpi MJ (23) bekerja di Malaysia berantakan setelah polisi mencokok sang agen, Lindawati Sinaga (37), pada 4 Februari 2021. Kini, MJ dan tiga perempuan lain, yang sebelumnya akan diberangkatkan ke Malaysia dan Singapura oleh Lindawati, ditampung di Shelter Komisi Keadilan, Perdamaian, dan Pastoral Migran-Perantau (KKP-PMP), Batam, Kepulauan Riau.

Editor:
nelitriana
Bagikan