logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSudah Jatuh, Tertimpa Impor...
Iklan

Sudah Jatuh, Tertimpa Impor Pula

Beragam cobaan tidak berhenti menghantam sebagian petani di Indonesia. Sejauh ini, solusinya tidak selalu melegakan. Mereka pasrah menanti nasib baik yang tidak kunjung datang.

Oleh
Abdullah Fikri Ashri
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MlOgfhu_0vFxTvojsK7UrHad9h4=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F11271e19-1824-46eb-bc8c-c34defa30b56_jpg.jpg
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Petani memperbaiki tanggul jebol di Kali Wates, Desa Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (24/3/2021). Beberapa bagian tanggul kali jebol sehingga banjir merendam sawah petani.

Nasib petani ibarat pepatah: sudah jatuh tertimpa tangga. Setelah kesulitan pupuk subsidi, sawah mereka lalu kebanjiran. Kini, hasil keringat petani ditawar murah seiring rencana pemerintah mengimpor sejuta ton beras.

Sapuri (55) sibuk menutup tanggul jebol di Kali Wates, Desa Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (24/3/2021). Karung berisi tanah, kayu, hingga bebatuan dijadikan penghambat derasnya aliran banjir.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan