logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊPetani Andalkan Gabah Hasil...
Iklan

Petani Andalkan Gabah Hasil Panen Raya Diserap Pemerintah

Ibarat jatuh tertimpa tangga. Rencana impor beras 1 juta ton menekan harga gabah petani yang sedang panen raya. Petani kini mengandalkan pembelian Bulog agar harga gabah bisa naik kembali.

Oleh
Renny Sri Ayu
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/IFf0CHgTkbDdCn4YGuSefq-jd4M=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F0D35D0DD-1781-4793-ACE5-D355DDF4686E_1616147403.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Petani di Kecamatan Simbuang, Maros, Sulawesi Selatan, memanen padi, Jumat (19/3/2021). Panen raya yang akan berlangsung akhir Maret hingga awal April mendatang dibayangi produksi anjlok dan harga jatuh.

MAROS, KOMPAS β€” Bencana beruntun menghantam sebagian petani di Sulawesi Selatan. Pandemi Covid-19 membuat ekonomi lesu sehingga petani kesulitan mencari pekerjaan tambahan sambil menunggu masa panen dan kini kehidupan mereka semakin berat karena produksi gabah dan harga anjlok.

Para petani berharap pemerintah memprioritaskan penyerapan hasil panen mereka dan membatalkan impor beras 1 juta ton agar harga gabah kembali membaik pada musim panen raya ini dan yang akan datang. Harapan tersebut disampaikan oleh para petani yang ditemui Kompas di sejumlah daerah, Jumat (19/3/2021).

Editor:
hamzirwan
Bagikan