logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPetani Sulsel Dibayangi...
Iklan

Petani Sulsel Dibayangi Produksi Anjlok dan Harga Merosot Menjelang Panen

Panen raya di Sulawesi Selatan sudah di depan mata. Namun, separuh petani menyambut masa panen tanpa semangat. Mereka dibayangi produksi anjlok, harga jatuh, dan utang kepada tengkulak.

Oleh
Reny Sri Ayu
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/xp4AfqFl99jq5t8JCIz7ELoKXPU=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FF6FD3F20-E86E-463A-A21C-3B69DB9A6630_1616146856.jpeg
KOMPAS/RENY SRI AYU

Petani di Kecamatan Simbuang, Maros, Sulawesi Selatan, mulai memanen padi, Jumat (19/3/2021). Panen raya akan berlangsung akhir Maret hingga awal April. Kali ini, panen raya dibayangi produksi yang anjlok dan harga yang jatuh.

MAROS, KOMPAS โ€” Sebagian petani di Maros, Sulawesi Selatan, dibayangi produksi anjlok dan harga merosot menjelang panen. Hasilnya dikhawatirkan tidak cukup untuk membiayai hidup, ongkos tanam selanjutnya, sekaligus membayar utang yang membelit mereka.

M Jufri (45), buruh penggarap 6 hektar sawah di Desa Minasa Baji, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Jumat (19/3/2021), mengatakan, hasil panen dikhawatirkan tidak sepadan dengan ongkos tanam. Biaya pembelian pupuk menjadi masalah terbesar.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan