logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊKrismono, Ikan Lokal demi Masa...
Iklan

Krismono, Ikan Lokal demi Masa Depan

Sudah 40 tahun Krismono mendedikasikan hidupnya untuk ikan lokal dan ekosistem perairan. Bagi dia, kebanggaan terbesar adalah saat penelitiannya berguna untuk banyak orang.

Oleh
Melati Mewangi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QKvMz51M9ncS_MuHbq2cGPv3Vpk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fc416beed-11fc-445c-893a-62121968ad4f_JPG.jpg
KOMPAS/MELATI MEWANGI

Ketua Kelompok Peneliti Balai Riset Pemulihan Sumber Daya Ikan (BRPSDI) Jatiluhur Krismono saat ditemui di Kantor BRPSDI Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (5/2/2021).

Bagi Profesor Krismono (65), ikan lokal adalah warisan dunia yang rentan terluka akibat kegiatan manusia. Upaya penyelamatan bersama sumber daya ikan lainnya harus dilakukan demi menjamin masa depan manusia tetap cerah.

Salah satu ikan lokal yang menarik perhatiannya adalah sidat (Anguilla sp). Ikan ini bernilai ekonomi tinggi karena diklaim memiliki kandungan omega 3 tinggi yang baik untuk kesehatan. Harganya mencapai Rp 150.000 per kilogram di tingkat nelayan dengan pasar utama Jepang, Korea, dan China. Di dunia, Indonesia termasuk 10 besar negara produsen sidat.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang, dahonofitrianto
Bagikan