BENCANA ALAM
Jalur Kereta yang Sempat Tertutup Longsor di Blitar Bisa Kembali Dilalui
Setelah tertutup longsor sejak Minggu petang dan membutuhkan waktu pembersihan selama empat jam, jalur kereta api antara Pohgajih dan Kesamben, Blitar, kembali bisa dilalui sejak Minggu malam.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2Ffaa1e490-cd26-40d3-bcf2-dd64928700ff_jpg.jpg)
Pekerja membuat tanggul dari batu-batuan yang dimasukkan ke dalam bronjong di pinggir rel kereta api di kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Minggu (12/1/2020). Pembuatan tanggul yang berada di antara jalur rel kereta dengan selokan tersebut dilakukan karena berpotensi longsor saat hujan dan sekaligus mengantisipasi bahaya banjir.
MALANG, KOMPAS — Jalur kereta api antara Stasiun Pohgajih dan Stasiun Kesamben, Blitar, Jawa Timur, yang sempat tertutup material longsor sudah bisa dilewati sejak Minggu (8/3/2021) pukul 22.36. Potensi bencana alam di sekitar rel kereta api masih berpeluang terjadi di Jatim pada bulan ini.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional (Daop) VIII Surabaya Luqman Arif mengatakan, KA Malabar relasi Malang-Bandung adalah yang pertama melintas. Kereta yang berangkat dari Malang pukul 17.10 itu melaju di lokasi bekas longsor dengan kecepatan 5 kilometer per jam. Sebelumnya, KA ini sempat tertahan di Stasiun Kepanjen.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Jalur Kereta yang Sempat Tertutup Longsor di Blitar Bisa Kembali Dilalui".
Baca Epaper Kompas