logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊBekerja ke Malaysia karena...
Iklan

Bekerja ke Malaysia karena Persoalan Ekonomi hingga Iming-iming Gaji Tinggi

Kondisi ekonomi tak memadai membuat para pekerja migran Indonesia nekat bekerja ke Malaysia. Ditambah lagi, rayuan agen akan iming-iming gaji tinggi. Sesampai di sana, mereka justru mengalami pelecehan, bahkan disekap.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QLD3bHETkhR0WqJmpXMczBUXYK0=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F05%2FIMG-20200512-WA0077_1589273974.jpg
BP3TKI PONTIANAK

Pemulangan pekerja migran Indonesia dari Malaysia melalui pos lintas batas negara di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin (11/5/2020).

Kondisi ekonomi tidak memadai membuat para pekerja migran Indonesia nekat bekerja ke Malaysia. Ditambah lagi, rayuan agen akan iming-iming gaji tinggi. Sesampai di sana, mereka justru mengalami pelecehan, gaji tidak dibayar sesuai harapan, bahkan ada yang pernah disekap.

Sulis Suwati (38), mantan pekerja migran Indonesia (PMI) dari salah satu daerah di Kalimantan Barat, pernah bekerja ke Malaysia pertengahan tahun 2000. Awalnya ia tidak berminat bekerja ke Malaysia. Namun, iming-iming gaji tinggi dari agen membuatnya berangkat. Bahkan, agen perekrut datang ke rumah menawarkan lowongan kerja di Malaysia.

Editor:
hamzirwan
Bagikan