Iklan
Anak Pekerja Migran Rentan Mengalami Stigma
Anak pekerja migran menghadapi berbagai persoalan. Oleh karena itu, pemenuhan hak-hak mereka harus menjadi perhatian semua pihak.
MATARAM, KOMPAS β Berbagai persoalan yang dihadapi anak-anak pekerja migran di Nusa Tenggara Barat belum menjadi perhatian bersama. Selain kurang mendapat kasih sayang karena berubahnya pola pengasuhan, mereka juga berhadapan dengan masalah pendidikan, kependudukan, hingga rentan mengalami perundungan atau stigma dan kekerasan.
Provinsi Nusa Tenggara Barat hingga saat ini masih menjadi salah satu kantong pekerja migran Indonesia (PMI). Dari data penempatan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pada 2020 mencapai 113.173 orang, NTB berada di posisi kelima dengan jumlah PMI mencapai 8.261 orang.