logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊMinimnya Saksi Menyulitkan...
Iklan

Minimnya Saksi Menyulitkan Polisi di Padang Ungkap Kasus Penyerangan terhadap Rehan dan Yudha

Polisi terus menyelidiki kasus penyerangan terhadap Rehan Kurnia (17) dan Yudha Pratama (16) pada dini hari di jalan raya Kota Padang, Sumatera Barat. Minimnya saksi mata menyulitkan polisi untuk mencari pelaku.

Oleh
YOLA SASTRA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/lIaS94z_2prQeP-dSdj0PaUEiYw=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2FWhatsApp-Image-2021-03-04-at-19.01.39_1614859523.jpeg
KOMPAS/YOLA SASTRA

Rehan Kurnia (17), korban tebasan samurai geng motor, sedang beristirahat di serambi rumah bersama ayah dan ibunya di Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat, Rabu (3/3/2021). Keluarga Rehan masih berutang puluhan juta rupiah tagihan rumah sakit karena korban tindak kejahatan tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

PADANG, KOMPAS β€” Polisi terus menyelidiki kasus penyerangan terhadap Rehan Kurnia (17) dan almarhum Yudha Pratama (16) pada dini hari di jalan raya Kota Padang, Sumatera Barat. Minimnya saksi mata menyulitkan polisi untuk mencari pelaku yang diduga pemuda dari kelompok tawuran atau geng motor.

Rehan yang membeli nasi goreng pada 7 Februari 2021 pukul 03.00 diserang sekelompok pemuda bersepeda motor dengan samurai di Jalan Bypass, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji. Akibat kejadian itu, ia menderita luka parah. Keluarga Rehan masih berhutang tagihan rumah sakit puluhan juta rupiah.

Editor:
agnespandia
Bagikan