logo Kompas.id
β€Ί
Nusantaraβ€ΊSengkarut Pekerja Migran...
Iklan

Sengkarut Pekerja Migran Indonesia Bermula sejak Prapenempatan

Sengkarut masalah menjerat buruh migran Indonesia sejak dari fase prapenempatan. Banyak oknum yang mengaku dari penyalur tenaga kerja bergentayangan ke daerah-daerah miskin untuk mengelabui warga dengan janji manis.

Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA/PANDU WIYOGA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/kwAbKUbw9AIhePQRQ1ftBjSPdGM=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F9c2c9f6c-8a74-4f25-b08d-88679a2964eb_jpeg.jpg
KOMPAS/PANDU WIYOGA

Seorang anak pekerja migran Indonesia menunggu orangtuanya mengisi kartu kewaspadaan kesehatan di Pelabuhan Batam Centre, Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (24/3/2020).

JAKARTA, KOMPAS β€” Sengkarut masalah yang menjerat buruh migran Indonesia terjadi sejak fase prapenempatan. Banyak oknum bergentayangan ke daerah-daerah miskin untuk mengelabui warga dengan janji manis. Namun, banyak di antaranya tak sesuai yang dijanjikan.

Amin Shabana, peneliti Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jumat (5/3/2021) malam, menuturkan, dirinya pernah meneliti pekerja migran Indonesia (PMI) selama tiga tahun. Untuk yang di luar negeri, penelitian dilakukan di Malaysia dan Hong Kong. Sementara di dalam negeri, penelitian dilakukan di Pulau Sumbawa dan Lombok (Nusa Tenggara Barat) serta Cirebon (Jawa Barat).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan