logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บPelabuhan Masih Sepi, Pemprov ...
Iklan

Pelabuhan Masih Sepi, Pemprov Sulut Genjot Ekspor lewat Jalur Udara

Pemprov Sulut tingkatkan ekspor melalui jalur Manado-Tokyo yang difasilitasi penerbangan kargo langsung. Jalur laut telah terbuka, tetapi belum efektif karena perkara biaya logistik tinggi tak kunjung teratasi.

Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_zVQmfw3p_4FEjeSw-KU2FWnCz0=/1024x681/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F1f98a433-ba2f-44fc-b287-e5e4ea60a39c_jpg.jpg
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Awak Kapal Motor Bintang Terang memuat ikan hasil tangkapan ke mobil pikap di Pelabuhan Perikanan Samudera, Bitung, Sulawesi Utara, sebelum dibawa ke pabrik pengolahan ikan, Jumat (17/7/2020). Harga ikan tangkap turun hingga Rp 5.000 per kilogram akibat lesunya aktivitas pabrik pengalengan ikan di kota industri itu.

MANADO, KOMPAS โ€” Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara memfokuskan peningkatan ekspor melalui jalur Manado-Tokyo yang difasilitasi penerbangan kargo langsung. Jalur laut telah terbuka, tetapi belum efektif karena perkara biaya logistik tinggi tak kunjung teratasi.

Melalui siaran pers, Minggu (28/2/2021), Pemprov Sulut menyatakan komitmennya menjadikan provinsi tersebut sebagai simpul logistik super (super hub) bagi Indonesia bagian timur. Harapan itu bertumpu pada upaya menjaga keberlanjutan penerbangan langsung dari Bandara Sam Ratulangi ke Bandara Narita, Jepang, sejak dimulai pada September 2020.

Editor:
aufrida wismi
Bagikan