logo Kompas.id
โ€บ
Nusantaraโ€บSumbatan pada Jaringan...
Iklan

Sumbatan pada Jaringan Drainase Diduga Picu Banjir di Kota Semarang

Pemerintah Kota Semarang juga sudah pernah mengkaji bahwa untuk meningkatkan kapasitas daya tampung drainase, membutuhkan biaya Rp 800 miliar-Rp 1 triliun. Selain itu, penanganan dari hulu sungai juga direncanakan.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA/GREGORIUS M FINESSO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/YmJBefFpmA_DHPdqqOxA8eQ7-bU=/1024x707/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2F20210224WEN5_1614135793.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga berjalan melintasi banjir untuk keluar dari area permukiman mereka di Tanah Mas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/2/2021). Banjir ini merupakan kejadian yang  kedua kali dalam sebulan ini di tengah ancaman cuaca ekstrem.

SEMARANG, KOMPAS โ€” Selain dipicu hujan deras yang mengguyur pada Selasa (23/2/2021) sore, banjir di Kota Semarang juga diduga akibat mampetnya sistem drainase. Pemerintah Kota Semarang akan membersihkan saluran air, sedangkan untuk jangka panjang daya tampung saluran-saluran perlu ditingkatkan.

Di Kawasan Simpang Lima dan Jalan Pahlawan Kota Semarang sebenarnya banjir surut relatif cepat, sekitar 2 jam. Namun, di titik lain, seperti di Jalan Kaligawe, kawasan Kota Lama Semarang, Jalan Empu Tantular, Bundaran Bubakan, Stasiun Semarang Tawang, dan Tanah Mas, banjir belum surut pada Rabu (24/2/2021) pagi hingga siang hari. Ketinggian banjir di antaranya hingga lebih dari 50 sentimeter (cm).

Editor:
Gregorius Magnus Finesso
Bagikan