logo Kompas.id
NusantaraSaat Pasar Gelap Senjata dan...
Iklan

Saat Pasar Gelap Senjata dan Amunisi ”Menyerbu” Papua

Pasar gelap perdagangan senjata ke wilayah Papua semakin marak lantaran banyaknya oknum aparat keamanan yang terlibat di dalamnya. OPM kini memiliki sekitar 1.000 pucuk senjata yang sebagian diperoleh dari pasar gelap.

Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN DAN FABIO M LOPES
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/0sFTkpJ9FVWVG5PA8i7jpVl9BwE=/1024x575/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F02%2Fa1f4f34c-ce3a-4bdd-971d-a8136118ee5c_jpg.jpg
POLRES BINTUNI

Barang bukti senjata dan amunisi dari Ambon, Maluku, yang disita Polres Bintuni, Papua Barat, pada 3 Februari 2021.

Awal Februari 2021, J, seorang pendagang senjata dan amunisi, terbang dari Papua ke Ambon, Maluku. Ia datang mengambil pesanannya berupa dua senjata, yaitu revolver standar militer dan rakitan menyerupai SS1, juga 600 butir peluru kaliber 5,56 milimeter.

J menemui masing-masing orang yang menyediakan tiga barang itu dan membayar sejumlah uang. Pertama, ia bertemu dengan seorang anggota Polri yang bertugas di Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease bernama Brigadir Kepala SAT. SAT telah menyediakan satu senapan laras panjang rakitan menyerupai SS1.

Editor:
Siwi Yunita
Bagikan